LK.com, TALIABU– Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Pulau Taliabu, melaksanakan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak pada Kamis (12/5). acara yang dipusatkan di Gedung Pertemuan Desa Kilong, Taliabu Barat, Pulau Taliabu, Maluku Utara, turut pula diikuti peserta dari Tim Penggerak Keluarga (TPK) dan kegiatan ini di ikuti oleh 33 BKKBN seluruh Indonesia, termasuk Pulau Taliabu.
Assisten I mewakili Bupati Pulau Taliabu Syukur Boeroe dan Ketua DPRD Pulau Taliabu, Hj. Meilan Mus, bersama para pimpinan OPD menyaksikan sambutan kepala BKKBN, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pusat mengungkapkan, seiring dengan berjalannya program pengentasan angka stunting ini, TPK akan memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mulai dari edukasi prakonsepsi untuk calon pengantin hingga pendampingan pada ibu pasca melahirkan.
Dalam hal ini, calon pengantin diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengetahui kondisi hemoglobin (Hb) dalam darah, pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar lengan atas. Sasaran utama TPK adalah para calon pengantin, ibu hamil dan ibu pascapersalinan, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan. Nantinya, TPK ini mendeteksi dini faktor risiko stunting baik sensitif maupun spesifik berdasar data yang dia miliki, melakukan pendampingan dan survei, memfaslitasi terhadap apapun pelayanan rujukan serta pendampingan bantuan sosial.
“Tim pendamping keluarga mengawal mulai dari yang mau hamil, mereka yang hamil dan mereka baru punya bayi agar bisa dicegah tidak menimbulkan stunting baru, dan bertanggung jawab untuk memastikan keluarga-keluarga yang dipetakan sebagai keluarga yang berisiko melahirkan bayi stunting mendapatkan dukungan yang merupakan haknya,” lanjut dokter Hasto di dalam pembukaan acara tersebut yang diikuti melalui teleconference.

Mekanisme kerja TPK dalam melakukan pendampingan keluarga, dimulai dengan koordinasi bersama TPPS sekaitan dengan rencana kerja, sumber daya, pemecahan kendala pelaksanaan pendampingan keluarga di lapangan.
Lebih lanjut, TPK juga melakukan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada sasaran prioritas percepatan penurunan stunting sesuai dengan kebutuhan mereka dalam kerangka percepatan penurunan stunting. Terakhir, TPK melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pendampingan dan pemantauan keluarga berisiko stunting sebagai bahan pertimbangan pengambilan tindakan yang dibutuhkan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Mengingat tugasnya yang cukup menantang, TPK telah dan akan terus dilatih dengan berbagai kemampuan sebagaimana penjelasan Kepala BKKBN.“Jadi, para keluarga jangan khawatir karena para TPK ini sudah kami berikan pelatihan tentang bagaimana cara mendampingi keluarga. Para keluarga yang nantinya didatangi dan didampingi juga tidak perlu khawatir karena TPK ini umumnya adalah unsur PKK, bidan atau kader KB yang sudah dikenal oleh warga sekitar,” pungkas dokter Hasto.
Sementara itu, Assisten 1 Setda Pulau Taliabu, Syukur Boeroe, mewakili Bupati Pulau Taliabu, H. Aliong Mus, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan di BKKBN pusat melalui apel siaga bergerak TPK secara serentak di Indonesia hari ini.
“Kita bersama-sama bergerak mendampingi setiap pasangan usia subur dalam rangka mencegah stunting, mendampingi calon pengantin, ibu-ibu dalam masa kehamilan, ibu-ibu pasca melahirkan dan melakukan program KB, dan pada akhirnya kita bersama-sama dapat menurunkan angka stunting di Pulau Taliabu,” kata Syukur.
Sementara itu, Dince Muhdin, diberi kepercayaan selaku koordinator program manager Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting Pulau Taliabu.”Tugas kami adalah melakukan fasilitasi, konsultasi, dan koordinasi dalam percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Di mana sebagai tugas pokoknya, Satgas ini nantinya akan memperkuat pendamping keluarga di Kabupaten, Kecamatan hingga desa.”Kami sudah siap memetakan prevalensi stunting di Pulau Taliabu kita sudah menyusun rencana kerja, dan sekarang menunggu arahan pelaksanaannya,” tambah mantan camat Taliabu Barat ini.
Dia berharap, adanya sosialisasi tim penggerak keluarga dan juga para pendamping, bisa sangat bermanfaat di dalam masyarakat untuk mencegah stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan anak di Pulau Taliabu. (***)