Balitbangda Hadirkan Deputi Kajian kebijakan LAN-RI

Kegiatan Balitbangda Kabupaten Pulau Taliabu bersama Deputi LAN-RI

LK.com, TALIABU- Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, Rabu (08/06) pagi tadi menggelar kegiatan pendampingan laboratorium inovasi daerah Tahun 2022. Kegiatan ini adalah kerjasama pemerintah daerah Kabupaten Pulau Taliabu dan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI).
Mengawali sambutannya, Ramli Wakil Bupati Pulau Taliabu mengucapkan selamat datang kepada, Dr Tri Wibowo Utomo, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, LAN Republik Indonesia.”atas nama Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu, Saya mengucapkan “Selamat Datang” kepada Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di Pulau Taliabu,” ucapannya.
“Semoga dengan hadirnya Pak Deputi di Pulau Taliabu, bisa memberi inspirasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, untuk terus melakukan perubahan-perubahan dan inovasi, di Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan, guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di daerah ini,” tambahnya.
Dihadapan, Deputi dan Forkompinda kata Ramli, Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Maluku Utara, yang berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah yang cukup berkembang di Pulau Sulawesi, diantaranya Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.”Dengan posisi strategis ini, memberi peluang dan tantangan yang sangat besar kepada Pemerintah Daerah, untuk selalu menjaga kondusivitas wilayah, memacu pertumbuhan ekonomi, dan perbaikan pelayanan di berbagai sektor, agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang sebesar-besarnya,” kata Ramli mengawali sambutannya.
Untuk mewujudkan upaya-upaya ini, kata Ramli diperlukan strategi yang matang, guna mendorong percepatan pembangunan di daerah ini. Strategi tidak hanya terfokus pada perencanaan pembangunan, tapi juga pada pelaksanaan pembangunan, hasil pembangunan, dan pemanfaatan hasil pembangunan.”Pendekatan yang dilakukan, adalah mendorong terciptanya inovasi dan perubahan paradigma birokrasi secara keseluruhan, yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas oleh semua komponen birokrasi secara bersama-sama, dan melibatkan masyarakat, untuk ikut berpartisipasi melakukan perubahan-perubahan tersebut,” akunya.
Pendekatan-pendekatan ini, lanjut Ramli harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dengan keberanian mengambil resiko, baik secara personal maupun kelompok, untuk mau berubah ke arah yang lebih baik, agar apa yang dihasilkan, bisa memberi dampak dan manfaat yang besar, bagi masyarakat dan daerah ini.”Karena untuk mewujudkan suatu daerah yang berkembang, suatu daerah yang maju, suatu daerah yang mandiri, seluruh komponen harus berani mengambil resiko, untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Tanpa upaya-upaya ini, maka daerah akan berada pada kondisi stagnan, dan sulit untuk berkembang. Sehingga inovasi merupakan suatu keniscayaan, yang harus ada dalam semangat kita, dan terus dipacu, agar cita-cita mewujudkan daerah yang maju akan tercapai,” ujarnya
Ramli, yang juga mantan Kabid Humas Polda Malut ini juga mengatakan bahwa, Inovasi dibutuhkan dalam rangka memperbaiki, bahkan meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan publik, karena melalui inovasi, dapat diciptakan sistem, metode, serta teknologi yang dapat menurunkan biaya, mempersingkat waktu layanan, dan dapat memangkas alur birokrasi yang tidak terlalu efisien.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, memberi efek yang luar biasa terhadap budaya kehidupan, yang berimbas pada perubahan paradigma pelayanan.”Semua sektor kehidupan manusia mengalami perubahan yang signifikan, dengan lahirnya berbagai inovasi teknologi. Perubahan pola pikir dan gaya hidup, berubah secara besar-besaran,” akunya.
Ramli juga meminta Pola pelayanan pemerintahan juga harus berubah, dari pola bekerja dan pelayanan dari kantor atau “Work From Office”, menuju ke pola bekerja dan pelayanan yang dilakukan dari rumah atau ”Work From House”, bahkan kini, kita mulai memperbiasakan diri, untuk mampu beradaptasi dengan pola kerja baru pemerintah, dalam melakukan pelayanan publik, yang dilakukan secara mobile, yang dapat dilakukan dimana saja kita berada atau ”Work From Anyway”.
“Masyarakat saat ini menuntut terjadinya reformasi pelayanan publik, dan pembangunan yang lebih efektif, efisien, dan fleksibel. Sehingga sebagai pemerintah, kita dituntut segera beradaptasi dengan budaya mendatang, kita sudah bisa memposisikan diri dari Kabupaten Kurang Inovatif, menjadi Kabupaten Terinovatif,” pintanya.
Untuk itu, Ramli menginstruksikan kepada seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, untuk konsisten mengikuti kegiatan ini dengan baik sampai selesai, dan berkontribusi aktif dalam memberikan ide-ide, serta mengikut sertakan Aparatur Sipil Negara, yang berada dibawah tanggung jawab saudara-saudari, untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Sementara itu menurut, Kepala Balitbangda Kabupaten Pulau Taliabu, Gama Ashar tujuan kegiatan ini dalam rangka menggali menggali potensi dan Inovasi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur sipil negara di Kabupaten Pulau Taliabu. “jadi tujuan kegiatan ini menggali potensi dan Inovasi SDM aparatur negari sipil di Kabupaten Pulau Taliabu,” katanya.
Gama Ashar juga mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Pemda Taliabu dengan LAN Republik Indonesia. “jadi, Taliabu merupakan, Kabupaten Pertama di Maluku Utara Yang bekerja sama dengan, Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk menggali potensi dan Inovasi SDM aparatur sipil negara Taliabu,” ungkapnya.(***)

Penulis: Alfarz DhinEditor: Arhun E Ramanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *