LK.com, TALIABU—Buntut dari pinjaman pemda Pulau Taliabu ke Bank senilai Rp115 miliar yang telah diparipurnakan dan mendapat persetujuan DPRD Pulau Taliabu, mendapat berbagai tanggapan. Buktinya, Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) di Taliabu Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa, di depan kantor Bank Pembangunan Daerah Maluku Malut.
Mereka menilai selaian persoalan pinjaman yang tidak transparan, pemberian bunga efektif sebesar 10 persen dari jumlah pinjaman tersebut dinilai membebani APBD nantinya. Untuk itu, mereka meminta agar pinjaman tersebut tidak diakomodir oleh pihak Bank.” Kami meminta Bank BPD segera menolak usulan anggaran Rp115 miliar agar tidak dicairkan, karena ditakutkan tidak dipergunakan sebagaimana mestinya,”tegas koordinator lapangan (Korlap), Arki Awaludin saat berdemo.
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Taliabu, Muhammad Zainal Ashar menjelaskan pinjaman daerah akan direalisasikan menunggu Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Pemda Taliabu. Dan saat ini baru sebatas pengusulan masih menunggu realisasi.”Kami sudah jelaskan bahwa pinjaman itu semua diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan dan pasar,” terang Zainal.
Zainal mengatakan usulan tersebut telah disetujui, baik secara kelembagaan maupun kepartaian.”Dan kami sudah ke PUPR bahwa paket-paket yang di bintang (Prioritas) nanti dengan sumber dana pinjaman itu dipublish,” bebernya.
Menurut politisi PDIP Taliabu itu, hal tersebut perlu didukung karena Pulau Taliabu alami defisit selama tiga tahun berturut-turut. Zainal mencotohkan, defisit akibat covid-19 di Taliabu memperkecil pembangunan infrastruktur. “Karena kontraktor mana yang mau kerja proyek anggaran hanya 30 persen, pasti mangkrak,” cetusnya. (***)