LintasKhatulistiwa.com | TALIABU—Puluhan nelayan asal Pulau Taliabu dibuat resah dengan kehadirian kapal tangkap dari Provinsi Sulawesi Utara, terutama Bitung. Hal ini yang membuat para nelayan mengalami penurunan dalam pendapatan saat melaut. Akibat maraknya kapal-kapal tangkap ini, pihak nelayan mengadu kepafa pihak Polres Pulau Taliabu dan Pemda Pulau Taliabu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mencegah kapal dari luar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Taliabu Abrar Sillia, saat di wawancarai wartawan, Rabu (17/5/2023), mengatakan dengan adanya keluhan nelayan terkait kapal dari luar daerah yang beropersai dan membuat tangkapan berkurang. DKP dan Pihak Kepolisian melakukan rapat bersama untuk mencari solusi.
Untuk itu, alternative sementara adalah berkoordinasi dengan pihak Polairud dan Polres Taliabu Agar melakukan patroli di perairan Taliabu.“DKP telah melakukan koordinasi denga Polairud untuk melakukan patrol di wilayah Pulau Taliabu, terutam bagian utara yang banyak dimasuki kapal dari luar,”katanya.

Sedangkan, untuk kedepan akan dibentuk satgas untuk melakukan pengawasan secara berkala. Tetapi, hal ini DKP masih akan melakukan konsultasi bersama Bupati Pulau Taliabu terlebih dahulu guna mendapatkan langkah-langkah.”Untuk pembentukan satgas DKP masih akan berkonsultasi dengan Bupati,”kilahnya.
Untuk diketahui kapal asing yang saat ini beroperasi di perairan Taliabu, beroperasi di malam hari kalau siang tetap aman-aman saja. Dan saat ini juga kurang lebih delapan armada yang beroperasi. (***)